COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting
Volume 4 Nomor 1, Desember 2020
e-ISSN : 2597-5234
KINERJA KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH INDONESIA
DENGAN CHOW TEST DAN HAUSMAN TEST
HEALTH DEVELOPMENT OF INDONESIA’S REGIONAL BANKS
IN CHOW TEST AND HAUSMAN TEST
Yusnita Octafilia1, Putu Rani Susanthi2, Evelyn Wijaya3
Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia1,3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo2
yusnita.octafilia@lecturer.pelitaindonesia.ac.id1
ABSTRACT
Regional Bank is a commercial bank whose shares owned by the provincial government
and indirectly a very large role in regional development. However, Regional Banks
have not contributed significantly to the development of their respective regions. This
study aims to analyze the health performance of Regional Banks after the global
economic crisis in 2008 using the Chow Test and the Hausman Test. This study’s
population is 26 Regional Banks and 25 banks as sample which are selected using
purposive sampling. The result showed that from their financial ratios, Regional Banks
tend to be in very healthy condition. Based on the research period from 2009 to 2019,
the Regional Banks also shows results that tend to be very healthy. In terms of financial
ratios and research period, the Loan to Deposit ratio tends to show fairly healthy
results. Both of these results are supported by adjusted R2 using the Chow Test and
Hausman Test of 0.86 which means that all of these financial ratios have an effect of
86% with details that Capital Adequacy Ratio, Non-Performing Loan, Net Interest
Margin, and Loan to Deposit Ratio has a significant positive effect, while Return on
Equity has positive and insignificant effect and Operational Cost of Operating Cost of
Operating Income has a significant negative effect on Return on Assets.
Keywords: Regional Banks, Capital Adequacy Ratio, Non-Performing Loan, Return on
Assets, Return on Equity, Net Interest Margin, Operational Cost of
Operating Income, Loan to Deposit Ratio, Chow Test, and Hausman Test.
ABSTRAK
Bank Pembangunan Daerah merupakan bank umum yang sahamnya dimiliki oleh
pemerintah provinsi sehingga secara tidak langsung, Bank Pembangunan Daerah
berperan sangat besar terhadap pembangunan daerah. Namun, Bank Pembangunan
Daerah belum memiliki kontribusi yang besar pula terhadap pembangunan daerahnya
masing-masing. Dari uraian ini, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kinerja kesehatan Bank Pembangunan Daerah setelah krisis ekonomi global pada tahun
2008 menggunakan Chow Test dan Hausman Test. Penelitian ini memiliki populasi
berjumlah 26 Bank Pembangunan Daerah dan sampel berjumlah 25 bank yang dipilih
menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank
Pembangunan Daerah cenderung dalam kondisi sangat sehat jika dilihat dari rasio
keuangannya. Berdasarkan periode penelitian dari tahun 2009 sampai dengan 2019,
Bank Pembangunan Daerah juga menunjukkan hasil yang cenderung sangat sehat. Dari
334
, 2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4 (1): 334-344
sisi rasio keuangan dan periode penelitian, rasio Loan to Deposit Ratio cenderung
menunjukkan hasil dari cukup sehat. Kedua hasil ini didukung oleh adjusted R2
menggunakan uji Chow Test dan Hausman Test sebesar 0,86 yang berarti bahwa semua
rasio keuangan ini memiliki pengaruh sebesar 86% dengan rincian bahwa Capital
Adequacy Ratio, Non-Performing Loan, Net Interest Margin, dan Loan to Deposit
Ratio berpengaruh positif signifikan, sedangkan Return on Equity berpengaruh positif
tidak signifikan dan Operational Cost of Operating Income berpengaruh negatif
signifikan terhadap Return on Assets.
Kata Kunci: Bank Pembangunan Daerah, Capital Adequacy Ratio, Non-Performing
Loan, Return on Assets, Return on Equity, Net Interest Margin,
Operational Cost of Operating Income, Loan to Deposit Ratio, Chow
Test, dan Hausman Test.
PENDAHULUAN daerahnya masing-masing (Kamal,
Dalam Undang-Undang 2019).
Republik Indonesia Nomor 10 tahun Saat ini, Indonesia memiliki
1998 dinyatakan bahwa bank beberapa jenis bank seperti yang diatur
merupakan suatu badan usaha yang oleh Undang-Undang Perbankan Nomor
berfungsi untuk menghimpun dana 14 tahun 1967 dan Bank Pembangunan
masyarakat berupa simpanan, kemudian Daerah masuk ke dalam kategori bank
disalurkan ke masyarakat dalam umum berdasarkan klasifikasi fungsinya
berbagai bentuk seperti kredit dengan (Kasmir, 2016). Dan Bank
tujuan untuk meningkatkan taraf hidup Pembangunan Daerah merupakan bank
rakyat banyak (Hery, 2020). Maka, umum yang sahamnya dimiliki oleh
secara tidak langsung, bank memiliki pemerintah provinsi dimana secara tidak
peranan yang sangat besar terhadap langsung Bank Pembangunan Daerah
kegiatan perekonomian suatu negara berperan sangat besar terhadap
sehingga kemajuan perbankan dalam pembangunan daerah karena fungsinya
suatu negara dapat dijadikan tolok ukur sebagai mitra kerja pemerintah provinsi
kemajuan negara yang bersangkutan. dalam mendukung program kerja di
Semakin maju suatu negara, semakin sektor keuangan. Maka, pemerintah
besar pula peran bank dalam sangat mengharapkan bahwa Bank
mengendalikan negara tersebut dan hal Pembangunan Daerah dapat membantu
ini menunjukkan bahwa pemerintah dan pemerintah dalam mempercepat
masyarakat sangat memerlukan sektor pembangunan daerah sebab Bank
perbankan (Kasmir, 2016). Pembangunan Daerah juga memiliki
Seiring dengan kemajuan faktor kedekatan, pemahaman kultural,
ekonomi, bank harus juga mampu dan sosiologis kedaerahan dari para
menciptakan berbagai produk dan nasabahnya.
layanan yang dapat memudahkan dan Majalah Investor Tahun 2019
memuaskan nasabahnya. Sehingga bank memberitakan 9 (Sembilan) Bank
sekarang menjadi sebuah lembaga Pembangunan Daerah menjadi Bank
keuangan yang dapat mempermudah Terbaik Tahun 2019 dan hal ini
dan memperlancar kegiatan ekonomi membuktikan bahwa Bank
masyarakat demikian pula yang terjadi Pembangunan Daerah telah mampu
pada Bank Pembangunan Daerah di bersaing dengan bank-bank lain yang
335